Wave Makers — Episode 1: Ola dari Xanadu
Perjalanan Ola adalah kisah inspiratif tentang keberanian, penemuan kembali, dan semangat. Ia meninggalkan dunia korporat di Dubai untuk memulai hidup baru di pulau Lombok yang tenang, Indonesia. Sebagai salah satu pendiri Xanadu Surf and Yoga , Ola kini mewujudkan impian yang hanya diimpikan banyak orang: hidup yang dipenuhi selancar, yoga, dan hubungan yang mendalam dengan alam.
Nama saya Ola, dan saya adalah salah satu pendiri Xanadu Surf and Yoga. Saya berasal dari Polandia, tetapi saya menghabiskan sebagian besar masa dewasa saya tinggal di luar negeri. Perubahan paling signifikan dalam hidup saya terjadi ketika saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan korporat saya di Dubai, tempat saya tinggal selama tujuh tahun. Saya menginginkan ritme yang lebih santai, sesuatu yang lebih terhubung dengan alam, jadi saya berkemas dan pindah ke Lombok, sebuah pulau kecil di Indonesia. Saya benar-benar jatuh cinta dengan gaya hidup di sini.
Lombok telah menjadi surga bagi saya, tempat saya memulai hari di lautan, merasakan air asin di kulit dan kedamaian yang dibawanya. Keputusan saya untuk membuka Xanadu Surf and Yoga di sini adalah keputusan yang wajar, karena saya ingin berbagi pengalaman berselancar dan yoga dengan orang lain di surga yang tenang ini. Rencananya akan berekspansi ke luar Lombok, tetapi untuk saat ini, pulau ini adalah rumah saya.

Berselancar adalah sesuatu yang saya geluti di usia senja. Saya pertama kali mencobanya di akhir usia 20-an atau awal 30-an, dan semuanya berawal di sebuah kolam ombak di Dubai. Pengalaman itu begitu mengasyikkan hingga beberapa minggu kemudian, saya menemukan diri saya di sebuah kamp selancar di Bali. Sejak saat itu, berselancar menjadi sebuah kecanduan. Bukan sekadar olahraga; melainkan menjadi gaya hidup. Setiap pagi, saya bangun memikirkan ombak, bertanya-tanya apakah kondisinya akan tepat untuk sesi selancar yang menyenangkan.
Tapi berselancar lebih dari sekadar gerakan fisik bagiku. Itu adalah bentuk meditasi, cara untuk menemukan kedamaian saat hidup terasa kacau. Saat aku di air, rasanya semua yang lain lenyap begitu saja. Jika aku merasa frustrasi atau sedih, yang perlu kulakukan hanyalah menenggelamkan diri ke dalam air, dan aku langsung merasa lebih baik, meskipun hari selancarku tidak sebaik biasanya.
Yang paling saya sukai dari berselancar adalah bagaimana ia mengajarkan kesabaran dan memperlambat langkah . Setiap ombak berbeda, begitu pula setiap sesi berselancar. Ada hari-hari di mana semuanya terasa pas, dan Anda merasa tak terhentikan. Di hari-hari lain, semuanya terasa pas, dan Anda mungkin merasa frustrasi . Namun, di saat-saat inilah Anda belajar paling banyak. Berselancar itu merendahkan hati, dan memaksa Anda untuk melepaskan kendali. Sulit dijelaskan, tetapi itulah salah satu hal terindah dari olahraga ini.
Saya memilih Lombok karena perkembangannya jauh lebih rendah daripada Bali, dan menawarkan suasana yang lebih tenang dan damai. Ada rasa kebersamaan yang begitu istimewa di sini. Desa setempat kecil, dan kita bisa benar-benar mengenal orang-orang, sesuatu yang langka, terutama ketika kita datang dari Eropa di mana banyak dari kita telah kehilangan ikatan pribadi. Rasa kebersamaan inilah yang membuat hidup di sini begitu memuaskan, dan saya sangat bersyukur atas kehidupan yang telah saya bangun.
Bisa menjalani hidup seperti ini, berselancar setiap hari, dan berbagi kecintaan saya pada yoga dengan orang lain, sungguh merupakan perjalanan yang luar biasa. Memang tidak selalu mudah, tetapi inilah kehidupan yang selalu saya impikan, dan saya tidak akan menukarnya dengan apa pun.
Terima kasih sudah membaca ceritaku! Suatu keistimewaan bisa berbagi pengalaman, dan semoga menginspirasi kalian untuk mengejar impian kalian sendiri, seperti yang kulakukan.





