Wave Makers — Episode 2: Lisa's Journey

Wave Makers — Episode 2: Perjalanan Lisa

Perjalanan Lisa: Dari Italia ke Nias, Hidup yang Berubah Berkat Selancar

Kisah Lisa adalah kisah transformasi dan ketahanan yang tak terduga. Lahir dari ayah Italia dan ibu Jepang, Lisa tumbuh besar di Florence, Italia, di mana laut bukanlah bagian dari kehidupan sehari-harinya. Kini, ia tinggal di Nias, Indonesia, di mana berselancar bukan sekadar hobi—melainkan telah menjadi bagian dari identitasnya. Apa yang awalnya dimulai terlambat dalam berselancar berubah menjadi hasrat yang mengubah hidup, mendorong Lisa untuk memulai babak baru di tepi laut dan dengan Casa Bebas


Bagaimana Ini Dimulai & Perjalanannya ✨

Saya pertama kali mencoba berselancar di Puerto Escondido, Meksiko, sekitar 11 tahun yang lalu, bersama sahabat saya. Meskipun saya tumbuh besar dengan paparan terbatas terhadap laut, saya langsung terpikat oleh gaya hidup berselancar. Pelajaran pertama saya cukup berat—saya kesulitan menemukan keseimbangan. Namun ketika seorang pelatih bernama Julio menawarkan paket selancar 20 hari, saya memutuskan untuk berkomitmen. Selama masa itu, saya belajar mendayung dan akhirnya berdiri di atas ombak untuk pertama kalinya. Momen itu sangat penting—rasanya seperti terbang, dan memicu kecintaan saya seumur hidup pada olahraga ini.

Perjalanan saya berlanjut dengan lebih banyak perjalanan selancar ke tempat-tempat seperti Nikaragua, Kosta Rika, dan El Salvador. Namun, baru setelah saya tinggal di Siargao dan berselancar secara teratur di Filipina, saya benar-benar mendapatkan kepercayaan diri dan rasa penguasaan. Selancar menjadi lebih dari sekadar olahraga—selancar menjadi cara bagi saya untuk menghadapi ketakutan saya, terutama ketakutan saya terhadap laut, dan untuk berkembang dengan cara yang tak terduga.


Apa Arti Berselancar Bagi Saya 🏄

Berselancar mengajari saya cara menerima sifat hidup yang tak terduga. Saya dibesarkan di lingkungan yang terstruktur dan disiplin, dan awalnya berusaha mengendalikan setiap aspek hidup saya. Namun, lautan punya caranya sendiri untuk mengajarkan penyerahan diri. Ombak memang tak terduga, dan setiap hari di atas air terasa berbeda—terkadang membuat frustrasi, terkadang euforia. Bagi saya, berselancar adalah tentang melepaskan, tetap hadir, dan menemukan kedamaian dalam ketidakpastian.

Favorit Lisa di Ninefoot 💙

Menemukan Rumahku di Nias 🏠

Setelah kehilangan kedua orang tua saya, saya meluangkan waktu untuk merenung dan bepergian. Saya menjelajahi Sri Lanka dan berbagai daerah di Indonesia, tetapi tidak ada tempat yang benar-benar terasa seperti rumah—sampai sahabat saya mengajak saya ke Nias. Awalnya, saya ragu dengan besarnya ombak, tetapi saya langsung jatuh cinta dengan kondisi selancar yang sempurna dan kehangatan komunitas selancar setempat. Ketika pandemi melanda, saya mendapati diri saya terjebak di Nias—tetapi alih-alih panik, saya menemukan kedamaian. Tiga bulan kemudian, saya membeli tanah, membangun rumah, dan memutuskan untuk menetap di sini.

Casa Bebas & Komunitas

Membuka Casa Bebas , kafe kecil saya di tepi pantai, terasa seperti langkah alami selanjutnya. Ini bukan hanya tentang makanan dan minuman—ini adalah perayaan gaya hidup longboarding yang telah menjadi bagian penting dalam hidup saya. Kafe ini juga telah menjadi pusat komunitas selancar lokal. Saya secara rutin menyelenggarakan acara seperti bersih-bersih pantai dan inisiatif komunitas untuk berkontribusi kembali kepada desa. Mendukung kegiatan lokal adalah prioritas saya, mulai dari menyediakan layanan kesehatan hewan hingga menyelenggarakan Festival Longboard Nias yang pertama pada bulan Desember 2024. Acara tersebut benar-benar mencerminkan nilai-nilai saya: kecil, penuh tujuan, dan sepenuh hati.

Perjalanan saya menuju kehidupan yang berpusat pada selancar di Nias adalah bukti kekuatan mengikuti hasrat dan menciptakan dampak yang berarti. Melalui selancar, saya menemukan jati diri saya dan membangun kehidupan yang berakar pada tujuan, koneksi, dan cinta pada laut. Setiap kali saya menerjang ombak, saya selalu teringat bahwa hidup tidak dapat diprediksi—dan kuncinya adalah belajar mengalir bersamanya. 🌀